SINTESIS ORGANIK : KEMOSELEKTIVITAS (Gugus Pelindung)
KEMOSELEKTIVITAS
Reaksi kemoselektif artinya bahwa pereaksi hanya bereaksi
dengan gugus fungsional yang dikehendaki (tertentu) atau hanya bereaksi sampai
pada tahapan tertentu atau menghasilkan suatu produk dengan stereokimia
tertentu. Contohnya adalah Oksidasi alkohol primer sampai menjadi aldehid dan
Reduksi senyawa bergugus fungsi jamak alkena dan karbonil. Atau dengan kata
lain gugus
pelindung merupakan suatu gugus fungsi yang memiliki
fungsi tertentu yaitu
untuk melindungi suatu gugus sehingga nantinya gugus tersebut tidak ikut
bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis.
Didalam sintesis organik
terdapat suatu istilah yaitu, Deproteksi. Deproteksi merupakan suatu
keadaan dimana adanya
penghilangan (reduksi) suatu gugus
pelindung sehingga berubah menjadi suatu gugus fungsi awal. Berikut beberapa cara dalam pemilihan gugus pelindung, diantaranya;
- Mudah dimasukkan dan dihilangkan
- Tahan terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi.
- Stabil dan hanya bereaksi dengan pereaksi khusus untuk mengembalikan gugus fungsi aslinya.
- Gugus pelindung seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus.
Adanya penghilangan gugus pelindung dapat
terjadi karena beberapa hal, diantaranya;
- Solvolisis dasar penguraian oleh pelarut (contoh: Hidrolisis, Alkoholisis)
- Hidrogenolisis
- Logam berat
- Ion fluoride
- Fotolitik
- Asam / basa
- Elektrolisis
- Eliminasi reduktif
- β – eliminasi
- Oksidasi
- Substitusi nukleofilik
- Katalisis logam transisi
- Enzim
Misalnya untuk
gugus keton (karbonil) digunakan gugus pelindung dengan dasar reaksi berikut :
- Reaksi antara aldehid dan keton akan menghasilkan asetal
- Reaksi antara alcohol dan keton akan menghasilkan ketal
Berikut contoh reaksi dari gugus pelindung;
Sintesis alkohol dari ketoester,
Apabila molekul
mengandung beberapa gugus fungsional yang mirip, mungkin perlu dilindungi dengna
cara yang berbeda.
Gugus pelindung;
Alkohol
ROH
|
Eter
ROCH2Ph
|
PhCH2Br
Basa
|
H2, kat/HBr
|
Elektrofil, basa, oksidasi
|
HX(X nukleofil)
|
Asetal
THP
|
H*/H2O
|
Basa
|
Asam
|
||
MEM
|
ZnBr2
|
Basa
|
Asam
|
||
Ester
RCOOR’
|
R’COCl
Piridina
|
NH3, MeOH
|
Elektrofil, basa, oksidasi
|
Nukleofil
|
|
Fenol
Ar-OH
|
Eter
ArOMe
|
Me2SO4
K2CO3
|
HI, HBr atau
BBr3
|
Basa, elektrofil lemah
|
Serangan oleh elektrofil pada cincin
|
Asetal
ArOCH2Ome
|
MeOCH3Cl
Basa
|
HOAc, H2O
|
Basa, elektrofil lemah
|
Serangan oleh elektrofil pada cincin
|
|
Amina
R-NH2
|
Amida
RNHCOOR’
|
R’OCOCl
|
HO-/H2O
H+/H2O
|
Elektrofil
|
|
Uretan
RNHCOOR’
|
Kloroformat
R’OCOCl
|
R’=CH2Ph
H2,kat/HBr
R’=Bu-t
H+
|
Elektrofil
Elektrofil
|
Basa, nukleofil
|
|
Flalimida
|
Anhidrida
Ftalat
|
NH2NH2
|
Basa, nukleofil
|
||
Tiol
|
HO-/H2O
|
elektrofil
|
Oksidasi
|
||
RSH
|
AcSR
|
RSH + AcCl + basa
|
HO-/H2O
|
elektrofil
|
Oksidasi
|
Referensi
Warren,
Stuart. 1981. Sintesis Organik Pendekatan Diskoneksi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Warren,
Stuart. 1983. Periptaan Sintesis Organik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
http://andikaphewhe.blogspot.co.id/2014/07/sintesis-organik-gugus-pelindung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar